Pelopor sekolah Inklusi, Salsabila Gelar Pentas Seni

  • Bagikan

sinargunung.com, Purwakarta | Sekolah Inklusi sentra Salsabila menggelar pelepasan siswa dari jenjang SD kelas 6 dan SMP kelas 9 dengan penuh khidmat dan sederhana, momen pelepasan tahun ini mengangkat tema “Spread Love For a Better Future” dan dimeriahkan oleh pentas seni hasil karya dari anak-anak jenjang Toddler dan TK di Gedung Yudistira, Minggu (15/6/2025).

Direktur Sekolah, Widianingsih, M.Ag dalam sambutannya sedikit menceritakan jejak langkah eksistensi sekolah yang dulu hanya beberapa siswa, “sya teringat Sophia 12 Th lalu sebagai murid pertama dri babyhouse, tidak terbayang saat itu magister pendidikan harus terjun langsung, disini juga ada Nadin, sama berangkat dri babyhouse ke jenjang TK A sampai B, tidak terasa mereka sudah berproses. Dia menjelaskan, apa yang kami lakukan sehari-hari disekolah adalah membuat pondasi karakter untuk menuju jenjang selanjutnya. “Seperti sopan santun, empati, meminta izin, tahu konsep kepemilikan adalah bentuk akhlak atau karakter yang harus ditumbuhkan diusia dini, dan sebaliknya jika pondasinya rapuh maka akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak dikehidupan saat dewasa nanti,”ujar Umi sebutan akrabnya. Selain itu, Umi menyampaikan rasa terimasih pada Dewan Guru, orang tua yang sudah memberikan kepercayaan terhadap sekolah, jujur kamipun dipinta khusus oleh Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat agar kedepan Salsabila memiliki jenjang SMA.

Ujang Abidin selaku perwakilan orang tua, dalam sambutannya menyampaikan kebahagiaannya atas sajian pentas seni dan kreativitas anak yang sangat lucu dan menghibur. Ujang menambahkan, rasa terimakasih pada seluruh dewan guru dan staf yang sudah mendidik dan menjaga anak-anak kami dilingkungan sekolah. Kami sadar proses perkembangan kecerdasan bukan hanya intelektual, tapi ada kecerdasan lainnya, “saya bangga, tatkala anak-anak kita mampu disiplin dalam melaksanakan sholat tepat waktu, itu adalah bagaian keberhasilan pendidikan karakter.
Ujang menjelaskan, menitipkan anak adalah bagaian dari komitmen atau kepercayaan atas capaian perkembangan kedewasaan dan pembiasaan disekolah yang bisa diimplementasikan oleh anak kami di rumah. Sekali lagi saya ucapkan apresiasi dan terimakasih semoga Salsabila tetap menjadi percontohan sekolah inklusi di purwakarta.

Avaula (kelas 9) perwakilan dari siswa dalam sambutannya, “waktu sngat terasa cepat 3 Tahun berlalu, sebenarnya kita pernah khawatir cemas tentang keadaan kami sebagai anak istimewa, kami takut tidak dianggap atau diakui, tapi tempat ini sangat hangat dan merangkul kami, perjuangan panjang pada akhirnya kami berada pada titik keberhasilan dalam membangun karakter sesuai tujuan pendidikan, yakni memanusiakan manusia. Sekali lagi saya ucapkan terimakasih pada ayah bunda dan dewan guru, staf dan pada adik-adik kami TK -SD salsabila sebagai suport sistem kami, sehingga kami sampai pada titik ini,” ucapkanya haru. (dm)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *