Evaluasi Bulanan, Pj Wali Kota Fokus pada Penanganan Banjir dan Pilkada

  • Bagikan

Sinargunung.com, Kota Tangerang | Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang terus meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi banjir dan genangan menjelang puncak musim hujan pada Januari hingga Februari 2025.

Hal tersebut disampaikan, dalam Rapat Evaluasi Kewilayahan Bulanan, yang berlangsung di Ruang Akhlakul Karimah, Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Senin (25/11). Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, Dr. Nurdin, menekankan pentingnya langkah antisipasi untuk menghadapi siklus banjir lima tahunan yang diperkirakan akan lebih parah dibandingkan periode sebelumnya.

“Kita harus bergerak cepat untuk mengantisipasi puncak musim hujan yang diprediksi akan terjadi pada Januari-Februari. Seluruh wilayah harus mengidentifikasi daerah rawan banjir, titik potensi tanggul jebol, serta mempersiapkan personel, peralatan, tim medis, dan dapur umum,” ujar Pj Wali Kota Tangerang.

Baca Juga : 220 Pegawai Satpol PP Kota Tangerang Ikuti Diklat di Markas TNI https://sinargunung.com/220-pegawai-satpol-pp-kota-tangerang-ikuti-diklat-di-markas-tni/

Dalam rapat tersebut, Mantan PJ. Bupati Aceh Jaya ini, menegaskan beberapa langkah prioritas, di antaranya pemetaan dan Penguatan Infrastruktur.

“Identifikasi lokasi rawan banjir, potensi longsor, dan tanggul yang rentan jebol, percepatan perbaikan tanggul, terutama yang berbahan tanah, guna mencegah kebocoran atau keruntuhan, optimalisasi pompa air dan memastikan stok bahan bakar minimal untuk tiga hari operasi nonstop,” ucap Dr. Nurdin.

Kesiapan operasional dan koordinasi tim, sambung Pj, juga perlu dilakukan oleh perangkat daerah. “Seluruh perangkat daerah hingga tingkat RT/RW diminta memperkuat koordinasi dalam penanganan banjir, lakukan simulasi penanganan darurat seperti evakuasi, pengelolaan logistik, dan distribusi bantuan agar berjalan efektif, meskipun terjadi kendala lalu lintas,” ungkapnya.

Tak hanya itu, peningkatan respons medis dan sosial, Puskesmas di wilayah terdampak diminta meningkatkan kesiagaan untuk memberikan layanan cepat, khususnya bagi kelompok rentan seperti lansia dan anak-anak. “Termasuk penyediaan dapur umum dengan stok bahan makanan darurat untuk memenuhi kebutuhan pengungsi dalam kondisi darurat,” ucapnya.

Agar tidak terulang kembali, Pj juga meminta agar melakukan sosialiasi kepada masyarakat, masyarakat diminta waspada terhadap potensi banjir dan mengikuti arahan terkait rute alternatif maupun lokasi evakuasi. “Dinas Perhubungan diminta memastikan kelancaran arus lalu lintas agar tidak terjadi stagnasi yang menghambat distribusi logistik dan bantuan darurat,” kata Pj.

Lebih lanjut, Alumnus Universitas Padjajaran ini, juga mengingatkan, siklus banjir lima tahunan ini akan lebih berat, sebagaimana prediksi yang diungkapkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika. Pemerintah bersama Pemprov DKI Jakarta telah menjajaki opsi modifikasi cuaca sebagai salah satu langkah mitigasi. Namun, kesiapan di tingkat daerah tetap menjadi fokus utama.

“Kita belajar dari pengalaman lima tahun lalu. Semua perangkat harus bergerak sebagai satu kesatuan untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk. Jangan sampai ada kebingungan di lapangan. Kesiapan SOP dan koordinasi lintas sektor menjadi kunci utama,” tambahnya.

Selain fokus pada penanganan banjir, Dr. Nurdin, juga menyinggung kesiapan Kota Tangerang dalam menghadapi pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang akan berlangsung dua hari lagi. Pemerintah telah membentuk desk Pilkada untuk mengantisipasi hal-hal yang diperlukan, terutama jika terjadi bencana saat pelaksanaan.

“Semoga semua dapat berjalan lancar, baik dalam penanganan banjir maupun pelaksanaan Pilkada serentak,” pungkas Dr. Nurdin. (red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan