sinargunung.com, Kota Tangerang | Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangerang, Herman Suwarman, memaparkan berbagai capaian positif Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang di hadapan tim evaluator dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB). Pemaparan tersebut berlangsung dalam kegiatan Evaluasi Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) 2025 di Tangerang Live Room, Gedung Puspem Kota Tangerang, Jumat (24/10/2025).
Dalam kesempatan itu, Herman menegaskan bahwa kemajuan yang dicapai Pemkot Tangerang merupakan hasil kerja sama dan akuntabilitas seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Salah satu keberhasilan nyata adalah penurunan angka kemiskinan sebesar 0,24 persen atau sekitar 4.150 jiwa, serta realisasi investasi semester pertama 2025 yang mencapai Rp12,58 triliun.
“Pencapaian ini adalah bukti nyata kolaborasi antar-OPD dan penerapan akuntabilitas kinerja yang baik, ditopang dengan berbagai inovasi di bidang sosial dan ekonomi,” ujar Herman.
Ia menambahkan, keberhasilan SAKIP tidak hanya ditentukan oleh sistem, melainkan juga oleh sinergi, kolaborasi, dan kemampuan seluruh perangkat daerah dalam menindaklanjuti rekomendasi evaluasi.
“Evaluasi seperti ini menjadi momentum penting untuk memperkuat koordinasi, akuntabilitas, dan meningkatkan kualitas pelayanan publik,” tambahnya.
Lebih lanjut, Herman menyampaikan bahwa Pemkot Tangerang telah menindaklanjuti hasil Laporan Hasil Evaluasi (LHE) SAKIP 2024 yang sebelumnya memperoleh nilai 69,30 dengan predikat “B”. Upaya perbaikan dilakukan melalui peningkatan kualitas perencanaan, pengukuran, pelaporan, serta evaluasi kinerja internal.
Dalam bidang pengentasan kemiskinan, Pemkot mengalokasikan Rp785 miliar yang terbagi untuk tiga fokus program: mengurangi beban pengeluaran masyarakat sebesar Rp595 miliar, meningkatkan pendapatan Rp9,7 miliar, dan mengurangi kantong kemiskinan Rp181 miliar.
“Program Tangerang Cerdas, bantuan sosial tunai, hingga perbaikan rumah tidak layak huni telah memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” jelasnya.
Sementara di sektor ekonomi, dari total anggaran Rp32,5 miliar, realisasi hingga triwulan III mencapai Rp12 miliar. Adapun realisasi investasi semester pertama 2025 sebesar Rp12,58 triliun, dengan kontribusi terbesar dari sektor industri karet, plastik, dan properti.
“Sinergi dan akuntabilitas kinerja telah memberikan dampak langsung bagi pembangunan daerah. Setiap program yang dijalankan harus benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” pungkas Herman.
