sinargunung.com, Kota Tangerang – Keberadaan Rumah Duka Family Care yang berlokasi di lingkungan permukiman RSUP Dr. Sitanala, Kota Tangerang, tengah menuai polemik. Fasilitas yang dibangun oleh Yayasan Gerald Nusa Abadi Jaya itu diduga diperjualbelikan tanpa pemberitahuan dan persetujuan pengurus lainnya. Pembangunan rumah duka tersebut juga disebut berasal dari dana umat yang dikumpulkan oleh para pengurus.

Santa, salah satu umat yang mengetahui proses pembangunan rumah duka itu, membenarkan dugaan tersebut.

“Ya, Rumah Duka Family Care itu dibangun oleh Yayasan Gerald Nusa Abadi Jaya pakai uang umat. Pengurusnya Farida, Lely, Mulyadi, dan Piter. Sekarang rumah duka itu dipindah tangankan atau di-over kontrak oleh Farida ke Pawibana tanpa persetujuan yayasan,” ujar Santa saat dikonfirmasi pada 19 November 2025.

Santa mendesak RSUP Dr. Sitanala untuk mengambil sikap tegas terkait tindakan tersebut.

“Kami meminta pertanggungjawaban Farida dan berharap pihak RS Sitanala bertindak tegas. Bila perlu, kerja sama dengan Farida diputus,” tegasnya melalui pesan WhatsApp.

Hal senada juga disampaikan pengurus lainnya,  Lely Wahyuni, yang menegaskan bahwa sejak awal pembangunan, tidak ada dana pribadi yang digunakan.

“Saya yang mencari investor untuk membantu pembangunan. Jangan sampai Farida semena-mena melakukan over alih dengan harga Rp2,2 miliar tanpa sepengetahuan pengurus lain. Kami berdua tahu bahwa modal awal berasal dari umat,” ujar Lely melalui pesan WhatsApp.

Santa juga menambahkan bahwa keluarga kurang mampu kini tidak lagi dapat memasukkan jenazah ke rumah duka tersebut.

“Sekarang keluarga yang kurang mampu sudah tidak bisa lagi menggunakan layanan rumah duka itu,” ucapnya.

Polemik ini masih bergulir, sementara pihak terkait belum memberikan keterangan resmi. red

By Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *