Jadi Panelis Jakarta Transport Forum, Dr Nurdin Tegaskan Pentingnya Koneksivitas Integrasi Antar Moda

  • Bagikan

SINARGUNUNG.COM, KOTA TANGERANG |  PJ Wali Kota Tangerang, Dr. Nurdin menjadi panelis dalam acara Jakarta Transport Forum. Acara ini diadakan di Jakarta International Equestrian Park dengan tema utama “Mewujudkan Layanan Transportasi Unggul di Jakarta Raya dengan Pembangunan Berkelanjutan”, Kamis (7/3), Jakarta Timur.

Dalam Kesempatannya, Dr. Nurdin menuturkan melalui upaya kolaboratif yang kuat, Kota Tangerang telah berhasil meningkatkan aksesibilitas antarwilayah dengan memperluas jaringan transportasi publik, meningkatkan kualitas layanan, dan inovasi dalam pengelolaan transportasi publik.

“Pemkot Tangerang memiliki 3 moda transportasi angkutan perkotaan, bus Trans Tangerang Ayo (Tayo) dengan 4 Koridor, angkutan feeder Si Benteng dengan 9 trayek, dan Angkutan Pekotaan bus Trans Tangerang,” terang Dr. Nurdin

Lebih lanjut, Alumnus Universitas Indonesia ini, mengungkapkan bahwa moda transportasi yang dikembangkan oleh Pemkot Tangerang ini ditujukan untuk memudahkan masyarakat Tangerang dalam melakukan aktivitasnya sehari – hari, terlebih moda transportasi tersebut juga sudah terintegrasi dengan transportasi di Tangerang Raya dan juga Jakarta.

“Bus Tayo atau Bus Rapid Transit yang memiliki 4 koridor yang sudah beroperasi telah terintegrasi dengan moda transportasi Jabodetabek salah satunya bus Transjakarta,” ungkap Pj.

Dr Nurdin juga menyampaikan bahwa kota Tangerang merupakan satu-satunya pemerintah daerah di Banten yang telah memiliki transportasi publik. Bahkan pemkot juga memberikan subsidi tarif transportasi publik, sehingga masyarakat yang ingin memanfaatkan transportasi publik di kota Tangerang cukup membayar Rp 2000,-.

“Tarifnya hanya Rp. 2.000 jauh dekat, selisihnya disubsidi oleh Pemkot Tangerang,” terangnya.

Nurdin juga berharap ke depan, transportasi di Jabodetabek bisa terkoneksi dan terintegrasi. Sehingga masyarakat bisa memanfaatkan transportasi publik yang ada dan kemacetan serta polusi bisa diminimalisir.

“Ke depan, mudah-mudahan dengan kolaborasi antara pemerintah daerah di jabodetabek, persoalan kemacetan bisa teratasi,” pungkasnya. (AMAN)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *